PLAYLIST


Selasa, 28 Desember 2010

Solidaritas Musisi - Gitaris Indonesia

Rombongan Gitaris Indonesia Besuk Dion 'Sahara'
Oleh. Baban Gandapurnama - detik Bandung.
Bandung - Rombongan musisi Indonesia yang semuanya gitaris menyambangi Dion, eks gitaris 'Sahara', yang tergolek sakit di rumah sahabatnya. Mereka memberi doa dan semangat kepada Dion yang terserang virus di matanya.

Mereka yang hadir itu antara lain Denny Chasmala, Dewa Budjana 'Gigi', Baron, Ovie 'RIF', Erza Simanjuntak 'Zi Factor', Eet Sjahranie 'Edane', Azis 'Jamrud' dan Ivan mantan gitaris 'Boomerang'.

"Ini bentuk spontan dan inisiatif dari teman-teman gitaris. Kami tergerak membantu Dion," jelas Eet kepada wartawan.

Eet menyampaikan hal tersebut saat bersama rombongan berkunjung ke tempat rumah sahabat Dion di Komplek D'Amerta, Jalan Pandanus, Blok D4 No 23, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Kamis (23/12/2010).

Denny pun mengungkapkan senada soal sejumlah gitaris yang berkesempatan hadir menjenguk Dion. "Kami hanya ingin bantu Dion yang sedang sakit. Kepedulian sesama gitaris kita pupuk. Gitaris senior dan junior juga datang," jelas Denny.

Suasana sedih terasa menggelayut tatkala musisi tersebut menghampiri Dion di kamarnya. Dion yang terbaring di kasur sempat meneteskan air mata. Baron, Denny, Budjana dan Erza pun tak kuasa membendung kesedihan. "Saya gak bisa jelasian apa apa. Sedih," singkat Erza saat diminta komentarnya soal kondisi Dion.

Rombongan tiba dengan menggunakan empat mobil sekitar pukul 15.00 WIB. Sekitar pukul 17.00 WIB, mereka meninggalkan Dion setelah sebelumnya berfoto bareng. "Oh ya. Piyu (Padi,red) enggak bisa datang," terang Baron.


Budjana, Baron dan Eet Tampil Hibur Dion 'Sahara'
Oleh. Baban Gandapurnama - detik Bandung
Bandung - Dewa Budjana 'Gigi', Baron dan Eet Syahrani 'Edane' tampil satu persatu memainkan gitar dihadapan Dion, eks gitaris 'Sahara'. Kamar tempat Dion selama ini berbaring, langsung disulap menjadi panggung dadakan.

Satu gitar listrik ditambah amplifier menghentak kamar 3x4 meter itu. Eet dimaklumat gitaris lainnya sebagai orang pertama memperlihatkan keahlian. Cuma lima menit jari-jari Eet menari dengan sentuhan rock.


Giliran Budjana yang diminta turut memberi sumbangsih. Durasi waktunya sama dengan Eet, gitaris band GIGI ini beraksi menampilkan nada-nada slow berhamoni.

"Pingin lagu apa Dion?" tanya Budjana. Dion yang penglihatanya sudah samar ini hanya terdiam. "Lagu GIGI aja," timpal Baron yang dibalas anggukan Budjana.

Tak ketinggalan, Baron pun unjuk kabisa. Teman lama Dion ini menghibur dengan penuh semangat. Jreng!


Gitaris yang 'manggung' itu duduk di satu kursi plastik secara bergantian. Dion yang terbaring lemah di kasur terlihat serius mendengar petikan senar dari para gitaris handal itu. Pria kelahiran Bandung ini hanya menyimak sembari rona wajahnya dirundung sedih. Sesekali Dion melempar senyum.

Rombongan musisi Indonesia yang semuanya gitaris menyambangi Dion, eks gitaris 'Sahara', yang tergolek sakit di rumah sahabatnya di Komplek D'Amerta, Jalan Pandanus, Blok D4 No 23, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung. Mereka memberi doa dan semangat kepada Dion yang terserang virus di matanya.

Mereka yang hadir itu antara lain Denny Chasmala, Dewa Budjana 'Gigi', Baron, Ovie 'RIF', Erza Simanjuntak 'Zi Factor', Eet Sjahranie 'Edane', Azis 'Jamrud' dan Ivan mantan gitaris 'Boomerang'.



Tergolek Sakit Dion 'Sahara' Kangen Petik Gitar
Oleh. Baban Gandapurnama - detik Bandung
Bandung - Meski didera sakit, Dion Muhammad Yunus (41), tak mau lepas dari kegiatan bermusik. Mantan gitaris band 'Sahara' ini mengaku sudah dua tahun terakhir tidak memetik senar gitar.

"Kangen main gitar lagi. Sejak sakit 2008 lalu, saya enggak pernah main gitar," ujar Dion saat ditemui wartawan di rumah sahabatnya, Komplek D'Amerta, Jalan Pandanus, Blok D4 No 23, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Kamis (23/12/2010).

Dion saat ini terserang virus yang menimpa matanya. Penglihatan Dion sudah tak normal. "Mata ini gelap dan samar," jelas Dion.

Sejak merasakan matanya bermasalah, ia sempat mencoba berobat ke RS Cicendo. Pada 2008, selama lima bulan Dion bolak-balik ke rumah sakit tersebut. Setiap Senin dan Kamis, kedua matanya bergantian disuntik.

"Selaput retina ini sobek. Dokter bilang bisa operasi. Tapi bakal tetap begini. Tapi kalau diabiarin bakal tambah parah," ujarnya.

Dion kini hanya fokus untuk merawat kesehatannya. Demi semangat untuk sembuh, Dion harus merelakan sejumlah gitar koleksinya.

"Saya jual beberapa gitar listrik dan akustik untuk kebutuhan berobat," lirihnya sambil menambahkan kalau pengobatan alternatif juga sudah ia coba.



Eet Sjahrani, Solidaritas Gitaris
Oleh. Frans Sartono KOMPAS


JAKARTA, KOMPAS.com — Gitaris Eet Sjahrani (48) bergabung dengan teman-temannya sesama gitaris saat menjenguk gitaris Deon yang tengah sakit di Bandung. Eet dan kawan-kawan pada Kamis (23/12/2010) menyerahkan gitar dan amplifier kepada Deon.

”Ini yang bisa kami lakukan. Deon ingin hari-harinya dilalui dengan bermain gitar,” kata Eet, gitaris band Edane.




Acara itu digagas sejumlah gitaris, seperti Baron, Dewa Budjana, John Paul Ivan, dan Piyu. Mereka menggalang solidaritas untuk sesama gitaris. Mereka juga pernah menghimpun dana untuk korban bencana. Eet secara pribadi sebenarnya belum mengenal Deon.

”Namun, bagaimanapun, Deon juga gitaris. Kami sebagai gitaris pernah merasakan ada saatnya kami di ’atas’ dan ada saatnya di ’bawah’. Kami bisa merasakan itu,” kata Eet yang awal Desember lalu merilis album ke-7 Edane berjudul Edan.

”Yah, naluri berkarya masih ada, masih diberi kemampuan, dan masih ada yang nampung,” kata Eet tentang album yang diproduseri Log Zhelebour itu.

Naluri yang dimaksud Eet adalah kegembiraan murni dalam memainkan musik. ”Musik Edane itu, kan, tak terlalu memasyarakat. Kalau masih ada yang merespons, alhamdulillah,” katanya.

”Yang penting saya happy, produser tidak rugi, dan masyarakat menyukai,” kata Eet.


Kamis, 09 Desember 2010

Flying With Ibanez

Sekian lama sibuk dengan kegiatan roadshow/ workshop clinic ke sekolah - sekolah di seputaran kota dan kabupaten Bandung, serta padatnya jadwal kegiatan rekan - rekan anggota guitartainment berdampak pada jarangnya guitartainment merilis event pertunjukan atau konser.

Baru sebulan yang lalu akhirnya kegiatan tersebut dapat diselenggarakan dengan antusias penonton yang lumayan banyak memadati venue serta kemasan acara pun berjalan lancar dan dapat dinikmati, walau tidak dapat diperkirakan sebelumnya, ada beberapa kesalahan teknis terjadi tapi semua itu tidak mengurangi semaraknya pertunjukan saat itu.

Untuk mempersingkat, berikut cuplikan pers rilisnya :

PT. Bahanna Mahardika Indonesia (BMI) menghadirkan Flying With Ibanez, sebuah ajang yang menampilkan beberapa gitaris handal Bandung dan Indonesia. Acara ini digelar pada hari Rabu, 03 Nopember 2010 pukul 19.30 s.d 00.30 di Butterfly Pub Planet Dago Building lt. 2 di organisir oleh Guitartainment Bandung sebuah Komunitas dan Provider bagi para antusias gitar. 

Flying With Ibanez menghadirkan sederet musisi gitar, diantaranya Beng Beng PAS Band, Ace J. Tomato Band, Acep Bachtiar Staccato Band, Nico Balerina, Yqin Bee Guitartainment, beberapa musisi gitar dari anggota Guitartainment, Indonesian Guitar Community, Gitar Degung, serta sebuah kwartet musisi bass (Castavaria). 

Flying With Ibanez disajikan dalam gaya festival, dimana pengunjung selain bisa menyaksikan konser musisi gitar, penampilan parodi gitar, penampilan fashion guitar show,  juga disuguhkan pemandangan sederetan produk-produk ibanez mulai dari gitar, amplifier, sound efek sampai merchandise-merchandise unik asli yang terpajang diatas panggung tambahan, disamping itu pengunjung pun dapat terlibat dalam beberapa kegiatan interaktif berupa workshop, sharing, clinic, games dan kontes.

Khusus untuk sesi workshop, sharing dan clinique akan dibawakan langsung oleh Beng Beng PAS Band dan Acep Bachtiar Staccato Band. 

Pada pertengahan acara pengunjung disajikan penampilan sebuah grup parodi gitar yang memerankan sebuah adegan duel musisi gitar serta fashion guitar show dengan menampilkan kolaborasi antara gitar techno Ace J. bersama DJ dan beberapa sexy dancer. 

Dengan mengusung judul Flying With Ibanez yang bertemakan Show – Share – Fun & Entertainment, PT. Bahanna Mahardika Indonesia bersama Guitartainment berharap menjadikan acara ini menjadi sebuah acara kebanggaan serta mempunyai dampak positif bagi eksistensi industri musik dan hiburan Indonesia serta eksistensi brand dan product tentunya. 

Flying With Ibanez merupakan event workshop – clinique dan promo yang pertama yang disajikan berbeda dari event – event sebelumnya yang dirilis oleh PT. Bahanna Mahardika Indonesia. 



penonton antusias berdatangan, antrian saat memasuki venue (butterfly pub).

suasana didalam venue yang begitu padat hingga membuat sebagian penonton harus lesehan.


penampilan beberapa bintang tamu gitaris, solo perform dan jams session. 

  penampilan guitartainment gitar degung, guitar techno, gitar parodi dan classis rock jamz dengan 
  vocalist ixan rantas mantan sahara band, menjadi band pengiring bagi penampilanjams session 
  para gitaris bintang tamu.

selain menyaksikan penampilan para gitaris, penonton juga dapat melihat deretan gitar serta 
produk-produk terbaru dari ibanez yang terpajang di second stage didalam venue butterfly pub.


Beberapa gitar dan produk terbaru dari ibanez yang terpajang di second stage.


penampilan para sexy dancer dalam tema fashion guitar's show berkolaborasi dengan DJ 
(Disc Jockey) dan Guitar Techno yang dibawakan ole Ace J. gitaris Tomato Band.
 

Senin, 29 November 2010

Present to Future

Setelah launching, dan deklarasi lewat sebuah event konser yang berjudul "My Guitar Gently Weeps" pada tangga 21 Maret 2005 guitartainment terbentuk menjadi sebuah komunitas bagi para gitaris dan mulai menancapkan visi dan misi yang akan diraih serta dilakukan untuk masa depannya.

Inilah hasil diskusi dan saran-saran dari para gitaris deklarator guitartainment saat sebelum acara launching yang telah dirumuskan pada sebuah visi dan misi sebagai berikut :


Visi : Guitartainment sebagai komunitas gitaris – bassis yang representatif dan terorganisir yang mempunyai tujuan sebagai provider dari antusias terhadap gitar (Provider of Guitars Enthusiast).


Misi : membangun komunitas sebagai wahana untuk silaturahmi, komunikasi, kreatifitas, pengembangan diri dan eksistensi bagi anggotanya tanpa dibatasi suku, ras dan genre musik.


Guitartainment sebagai komunitas tidaklah berbeda dengan komunitas-komunitas hobi lainnya seperti komunitas otomotif, photographer, dan sejenisnya. Guitartainment mencoba menampung dan mengorganisir tidak hanya bagi musisi gitaris saja akan tetapi siapa pun yang menyukai/ antusias pada gitar walaupun dia tidak bisa memainkannya, tercermin dari visinya sebagai provider para antusias terhadap gitar, tercermin juga dari anggotanya yang ada sekarang selain para musisi gitaris, namun ada juga yang berlatar belakang sebagai instruktur, dosen musik, pengrajin gitar, pengrajin amply gitar, kolektor CD-Kaset gitaris serta ada juga pengrajin merchandise.


Intinya semua anggota diharapkan dapat berinteraksi, menjalin komunikasi dan persahabatan, juga saling melengkapi antara satu sama lainnya sehingga bisa merangsang proses kreatifitas, pengembangan diri dan eksistensinya.


Untuk mewujudkan visi dan misinya, Guitartainment merealisasikan dengan membentuk beberapa divisi kerja dan rencana programnya sebagai berikut ini :


Divisi Komunitas
Divisi ini yang mengurus keanggotaan mulai dari pendaftaran, pusat informasi, mengatur gathering dan menyusun database anggota.

Divisi Bisnis (Artist Agency & Management, Merchandise, Showbiz, Event Organizer)

Divisi ini bertindak untuk memfasilitasi eksistensi, kreatifitas, pengembangan diri serta karir para anggota dalam bisnis musik.

Divisi Rekaman

Divisi yang menampung, memfasilitasi dan mempublikasikan kreasi atau karya cipta gitaris baik yang berasal dari anggota sendiri maupun non anggota.


Divisi Edukasi & Konsultan

Divisi yang mengurusi kursus gitar, coaching clinic serta bimbingan konsultasi mengenai gitar, musik dan industri musik.

Itulah sekilas paparan tujuan berdirinya komunitas guitartainment dimana beberapa dari
program kerjanya telah terrealiasasi walaupun masih banyak kendala serta kekurangan- kekurangan yang harus diperbaiki.

Sekedar informasi, dibawah ini adalah beberapa kegiatan yang telah guitartainment lakukan :

Add caption

Selasa, 23 November 2010

Past To Present

Oleh Aam Guitartainment

 

Mari kita lupakan dulu sejenak tentang fingering, ngutak-ngutik gitar, seting effect board, dan sebagainya. kali ini saya ingin menulis seputar informasi dan sejarah dari Guitartainment, mungkin sobat-sobat ada yang kurang mengenal atau belum tahu sama sekali, mari kita kilas balik awal sejarah pendiriannya, apa tujuan serta apa saja yang telah dilakukannya.. (pede sekali neeh he..he..) baiklah kita mulai…

Sejarah Awal Guitartainment

Berawal dari kesukaan terhadap gitar atau gitaris, serta pergaulan saya dengan musisi khususnya gitaris ternyata banyak memberikan pengetahuan, mulai dari masalah teknik memainkannya sampai pada bahasan-bahasan bisnis dan karir yang dapat dikembangkan oleh seorang gitaris.

Suatu hari di penghujung tahun 1998 saya mendapat sms dari seorang teman gitaris yang sudah lama tinggal di Sidney - Australia, kebetulan dia kembali lagi ke Indonesia dan ngajak ketemu, Ace J namanya, dulu gitaris band Sahara, pernah jadi additional musician di beberapa band dan artis terkenal dan sekarang menjadi gitaris pada band Tomatto.
 
Singkat cerita pertemuan saya dengan Ace membawa oleh-oleh untuk membentuk sebuah promo agent bagi dirinya, inti pekerjaan yang akan ditawarkan adalah untuk kegiatan showbiz, additional player, demo clinic maupun endorsement, dia menganggap saya orang yang tepat karena memang pada waktu itu saya sedang menjalani usaha kecil-kecilan sebagai artis agency untuk café-café dan hotel.
 
Bingung juga sih pada waktu itu.. tapi dengan semangat yang ada saya coba menawarkannya ke beberapa cafe di Bandung. Akhirnya pada waktu itu datang juga tawaran show di  sebuah café yang ingin membuat sebuah show gitaris berkolaborasi dengan DJ dan dancer diiringi musik techno, selain itu pihak cafe pun meminta nama acara yang pas untuk event show  tersebut. 

Pusing juga sih cari nama.. karena event tersebut sifatnya untuk hiburan maka secara spontan  saya pilih adalah guitar entertainment, biar sedikit keren dan mudah diucapkan, akhirnya saya satukan kalimatnya jadi Guitartainment. Dan sejak saat itulah nama Guitartainment saya gunakan untuk brand name agency dari gitaris Ace J. dan basist Ahmad Sebastio.

Kebangkitan Kembali Guitartainment

Sekian lama berjalan dari event-event seperti demo clinic, showbiz, dan talkshow, tahun pun menginjak ke tahun 2000. Pada tahun tersebut dunia hiburan khususnya untuk di café-cafe mengalami penurunan, dampaknya tentu saya rasakan pada omzet usaha agency yang turun drastis, untuk menyelamatkan keadaan ekonomi saat itu… he.. he… saya putuskan untuk alih profesi dimana kebetulan saat itu lamaran pekerjaanku di sebuah bank diterima, dan tak terasa waktu pun berlalu seiring numpuknya tugas pekerjaan, tapi perhatian terhadap dunia musik dan gitar tak pernah sirna tetap membara, hingga keinginan untuk membangun Guitartainment pun kembali tumbuh.

Awal tahun 2005.. lewat obrolan iseng dengan Dany Akung, Budi Arab dan Ovi /rif, saya mencoba membangun kembali Guitartainment,  atas saran Beng Beng maupun rekan-rekan gitaris lainnya, konsep Guitartainment diperluas jadi sebuah komunitas tidak hanya menjadi sebuah agency gitaris, serta coba diperkenalkan melalui sebuah launching dan konser.

Wuih berat juga saat itu.. tapi dengan bekal semangat militan dan di support oleh rekan-rekan seperti Dany akung, Ovy /rif, Beng Beng, Toto Sunarto, Arissandi, Ronald, (Alm) Rona speaker 1st, Yoga, Danny Luthier, serta Iwan gitaris Wong Band, akhirnya launching pendirian kembali Guitartainment diselenggarakan tepatnya pada  tanggal 21 Maret 2005 di Score - Cihampelas Walk Bandung dengan titel show ‘My Guitar Gently Weeps‘ menandai sebagai hari jadinya kembali, dimeriahkan oleh penampilan beberapa gitaris sekaligus sebagai pencetus berdirinya kembali Guitartainment sebagi komunitas, seperti Budi Arab Time Bomb, Dany Akung Time Bomb, Beng Beng PAS, Jikun /rif, Ovi /rif, Syarif Aksara, Gan Gan Wong, DiatThe Nuno, Dandy Virus, Pupun Kapten, Henry & The Accoustic Ensemble, juga didukung oleh penampilan-penampilan band Time Bomb bersama Danny Spreet, Speaker 1st band, dan lain-lain.